ELIT POLITIK INDONESIA DI ERA 14 TAHUN REFORMASI
12:01:00 PM | Author: Unknown

Menurut Mac Iver, partai politik adalah “suatu kumpulan terorganisasi untuk menyokong suatu prinsip atau kebijaksanaan (policy) yang oleh perkumpulan itu diusahakan dengan cara-cara sesuai dengan konstitusi atau Undang-undang agar menjadi penentu cara melakukan pemerintahan”. Prof. Miriam Budiardjo sendiri dalam bukunya “Dasar-Dasar Ilmu Politik” menyebutkan beberapa fungsi dari partai politik: Pertama adalah partai politik sebagai sarana komunikasi politik atau sebagai sarana artikulasi kepentingan rakyat. Dalam sebuah negara, setiap warga negara tentu mempunyai pendapat dan aspirasi yan berbeda-beda. Hal itu tentu akan menyulitkan ketika setiap orang ingin didengar aspirasinya. Partai politik berperan sebagai penampung dan penggabung pendapat dari setiap warga negara tersebut (interest aggregation). Kemudian aspirasi-aspirasi tersebut dirumuskan menjadi bentuk yang lebih teratur (interest articulation) dan diterapkan oleh partai ke dalam program partai. Program-program tersebut yang kemudian diperjuangkan oleh partai politik di level pemerintahan untuk diaplikasikan ke dalam kebijakan publik.
Jika kita melihat realitas yang kita saksikan dengan mata kita, di layar televisi, di koran-koran, di bumi pertiwi indonesia tercinta ini, apa iya partai politik sebagai sarana komunikasi politik untuk kepentingan rakyat? Atau para elit politik di indonesia ini hanya sebagai jembatan untuk mendapatkan kekuasaan, serta ingin GILA HORMAT? Maraknya kasus Nazarudin, Angelina Sondakh, lalu masih banyak yang lain, ini membuktikan bahwa Prinsip, sistem Partai politik yang sebenarnya sangat bagus untuk mendukung pemerintahan malah di selewengkan oleh para pelaku elit politik. Mana yang katanya masa REFORMASI sebagai penegak dari Demokrasi? Apa iya ini yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat luas di Indonesia. Lalu contohnya lagi tentang partai koalisi yang malah menentang pemerintahan? Apakah mereka ini dibekali oleh suatu kemampuan yang kompenten? Atau mereka ini hanya preman-preman yang ingin kekuasaan. Program-program yang telah kalian buaat, apakah itu hanya sebuah goresan tinta di atas kertas putih? Sungguh riskan melihat wayang-wayang politik di Indonesia ini, yang katanya sebagai aspirasi rakyat. Hey bung, kami tidak bodoh lagi melihat anda.
Yang dapat saya simpulkan adalah, sebenarnya kegagalan fungsi partai politik tersebut bukanlah suatu hal yang jarang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia masih mengalami masa transisi dari beberapa sistem politik untuk mencapai sistem yang stabil. Namun apabila partai politik gagal menjaga tugas dan fungsinya dengan baik, maka masa transisi tersebut hanya akan diwarnai oleh ketidakstabilan di bidang politik yang kemudian berimbas pada bidang sosial dan ekonomi. Secara sederhana rakyat akan melihat partai politik gagal dalam mengemban amanat rakyat dan hal itu akan menyebabkan rakyat menjadi apatis terhadap partai politik. Dampaknya adalah partisipasi rakyat dalam politik akan menurun tajam, dan mungkin saja kalau seperti ini terus, saat pemilihan gubernur, presiden dan sebagainya, masyarakat indonesia ini tidak akan memilih kalian, karna sungguh sangat kecewa kami dengan WAJAH ELIT POLITIK indonesia ini.
This entry was posted on 12:01:00 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...